Urutan penerapan metode adalah proposal yang fleksibel. Tergantung pada proyeknya, urutan ini dapat berubah, dan beberapa metode perlu dikerjakan secara paralel.

Kita dapat membedakan antara dua jenis metode, tergantung pada fungsinya. Metode leksikal, semantik dan konseptual, metode klasifikasi dan metode komparatif dapat dipertimbangkan mengaktifkan metode, yang memungkinkan penerapan metode sistemik dan metode historis, sedangkan metode sistemik dan metode historis dapat dipertimbangkan metode kontekstualisasi, yang menafsirkan dan memberi arti di atas.

Oleh karena itu, pada prinsipnya, metode leksikal, semantik dan konseptual, metode klasifikasi dan metode komparatif dikerjakan terlebih dahulu, secara paralel, dan metode sistemik dan metode historis kemudian dikerjakan, satu demi satu, meskipun ada koneksi, seperti di bagian metode leksikal, semantik dan konseptual yang mempelajari asal usul dan evolusi kata, yang berhubungan dengan metode sejarah.

Sebenarnya semua metode memiliki titik koneksi dengan yang lain, dan urutan penerapannya akan ditandai oleh beberapa faktor pengkondisian, terutama kompleksitas topik dan tingkat kedalaman proyek penelitian.

Jika topiknya lebih kompleks, atau jika tingkat kedalaman proyek penelitian harus sangat besar, maka perlu untuk bekerja pada semua kemungkinan hubungan antara metode, dan karena itu bekerja pada lima metode secara paralel.